Senin, 26 September 2016

Makalah Sejarah Indonesia, Biografi Thomas Stamford Raffles

MAKALAH

TUGAS SEJARAH INDONESIA KELAS XI SEMESTER GANJIL



GURU PEMBIMBING

Oni Andhi Asmara, S.Pd

DISUSUN OLEH

Akbar Karunia Oktaviantono (03)
Anggana Respati Lugina (04)
Anggita Annisa Saujana Ati (05)
Leonardus Aldian Chrissan Novanto (18)

SMAN 1 UNGARAN
2016/2017

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih dan Maha penyayang, kami panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Gubernur Jendral VOC Thomas S. Raffles untuk menyelesaikan tugas sejarah kami.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dan media sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah kami ini, Untuk itu kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari hal tadi, kami menyadari bahwa mungkin masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun segi materi nya. Oleh karena itu kami menerima segala saran dan kritikan dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kalimat, kami berharap makalah kami bisa bermanfaat maupun menjadi ilmu pengetahuan yang bisa digunakan para pembaca,


Ungaran, Agustus 2016

Tim Penyusun










BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dalam era yang serba canggih ini kita sangatlah mudah dalam mencari informasi.
Terutama tentang bagaimana bangsa barat melakukan kolonialisme dan imperialisme di Nusantara.Seperti yang kita ketahui bahwa pada tahun1610 VOC mengangkat seorang gubernur jendral. Dan salah satunya merupakan warga Negara Inggris, yaitu Thomas Stamford Raffles pada 1811 sampai 1816.
1.2 Rumusan Masalah
 Apa saja kebijakan yang Thomas S. Raffles lakukan padasaatitu?
 Prinsip apa saja yang dipegang oleh Raffles?
 Apa saja isi dalam Kapitulasi Tuntang?
 Bagaimana berakhirnya kekuasaan Raffles?
1.3 Tujuan Makalah
Menjelaskan hal-hal mengenai Thomas S. Raffles.Dan berbagai macam kebijakan yang dilakukannya.Dan berakhirnya kekuasaan Raffles di Nusantara.
1.4 Manfaat Makalah
Menambah ilmu dan pengetahuaan yang menyangkut atau mengenai Thomas S. Raffles dan kebijakan-kebijakan yang dilakukan.



BAB II
ISI

A. PEMERINTAHAN INGGRIS DI INDONESIA

Pada tanggal 18 September 1811 Inggris mulai menguasai di Nusantara.Dengan menyerahnya Gubernur Jendral Janssens.Dan ditandai dengan Kapitulasi Tuntang.Oleh pihak Inggris diwakili oleh S. Auchmuty dan Janssens oleh pihak Belanda.Isi perjanjian tersebut adalah sebagai berikut.
a. Seluruh Jawa dan sekitarnya diserahkan kepada Inggris.
b. Semua tentara Belanda menjadi tawanan Inggris.
c. SemuapegawaiBelanda yang mau bekerja sama dengan Inggris dapat memegang jabatan nya terus.
d. Semua utang pemerintah Belanda yang dahulu,bukan menjadi tanggung jawab Inggris.
Semiggu sebelum kapitulasi tuntang, Raja Muda (Viceroy) Lord Minto yang berkedudukan di India, mengangkat Thomas Stamford Raffles sebagai Wakil Gubernur (Lieutenant Governor) di Jawa dan bawahannya (Bengkulu, Maluku, Bali, Sulawesi, dan Kalimantan Selatan). Hal itu berarti bahwa gubernur jendral tetap berpusat di Calcuta, India.Akan tetapi, dalam pelaksanaannya Raffles berkuasa penuh di Indonesia.
Raffles memegang 3 prinsip, diantaranya:
1) Segala bentuk kerja rodi dan penyerahan wajib dihapus, diganti penanaman bebas oleh rakyat.
2) Peranan para bupati sebagai pemungut pajak dihapuskan dan para bupati dimasukan sebagai bagian pemerintah colonial.
3) Atas dasar pandangan bahwa tanah itu milik pemerintah, maka rakyat penggarap dianggap sebagai penyewa.
Pemeritah Raffles di Indonesia cenderung mendapat tanggapan positif dari para raja dan rakyat Indonesia karena hal berikut ini.
a. Para raja danrakyat Indonesia tidak menyukai pemerintahan Daendels yang sewenang-wenang dan kejam.
b. Ketika masih berkedudukan di Penang, Malaysia, Raffles beberapa kali melakukan misi rahasia ke kerajaan-kerajaan yang anti Belanda di Indonesia, seperti Palembang, Banten, dan Yogyakarta dengan janji akan memberikan hak-hak lebih besar kepada kerajaan-kerajaan tersebut
c. Sebagai seorang liberalis, Raffles memiliki kepribadian yang simpatik. Ia menjalankan politik murah hati dan sabar walaupun dalam praktiknya berlainan.






B. KEBIJAKAN PEMERINTAHAN THOMAS S. RAFFLES

1) Bidang Birokrasi Pemerintahan
a) Pulau Jawa dibagi menjadi 16 keresidenan, yang terdiri atas beberapa distrik. Setiap distrik terdapat beberapa divisi(kecamatan) yang merupakan kumpulan dari desa.
b) Mengubah system pemerintahan yang semula dilakukan oleh penguasa pribumi menjadi system pemerintahan colonial yang bercorak Barat.
c) Bupati-bupati ataupenguasa-penguasa pribumi dilepaskan kedudukannya sebagai kepala pribumi secara turun-temurun. Mereka dijadikan pegawai pemerintah colonial yang langsung dibawah kekuasaan pemerintah pusat.
2) Bidang Ekonomi dan Keuangan
a) Petani diberikan kebebasan untuk menanam tanaman ekspor, sedangkan pemerintah hanya berkewajiban membuat pasar untuk merangsang petani menanam tanaman ekspor yang paling menguntungkan.
b) Penghapusan pajak hasil bumi (contingenten) dan system penyerahan wajib (Verplichte Leverantie) karena dianggap terlalu berat dan dapat menurangi daya beli rakyat.
c) Menetapkan sistem sewa tanah (landrent). System ini didasarkan pada anggapan bahwa pemerintah colonial adalah pemilik tanah dan para petani dianggap sebagai penyewa (tenant)  tanah pemerintah. Oleh karena itu, para petani diwajibkan membayar pajak atas pemakaian tanah pemerintah.
d) Pemungutan pajak pada mulanya secara perorangan. Namun, karena petugas tidak cukup akhirnya dipungut per desa. Pajak dibayarkan kepada kolektor yang dibantu kepala desa tanpa melalui bupati.
3) Bidang Hukum
Sistem peradilan yang diteteapkan Raffles lebih baik Dari para yang dilakukan oleh Daendels. Apabila Daendels berorientasi pada warna kulit atau ras, Rafffles lebih berorientasi pada besar-kecilnya kesalahan. Menurut Raffles, pengadilan merupakan benteng untuk memproleh keadilan. Oleh karena itu, harus benteng yang sama bagi setiap warga negara.
4) Bidang Sosial
a) Penghapusan kerja rodi (kerja paksa)
b) Penghapusan perbudakan, tetapi dalam praktiknya ia melanggar undang-undangnya sendiri dengan melakukan kegiatan sejenis perbudakan. Hal itu terbukti dengan pengiriman kulit-kulit dari Jawa ke Banjarmasin untuk membantu perusahaan temannya, Alexander Hare, yang sedang kekurangan tenaga kerja.
c) Peniadaan pynbank (disakiti), yaitu hukuman yang sangat kejam dengan melawan harimau.





5) Bidang Ilmu Pengetahuan
a) Dituliskannya buku berjudul History of Java. Raffles dibantu oleh Raden Ario Notodiningrat dan Bupati Sumenep, Notokusumo II dalam penulisan buku tersebut.
b) Memberikan bantuan kepada John Crawfurd (Residen Yogyakarta) untuk mengadakan penelitian yang menghasilkan buku History of the East Indian Archipelago, yang diterbitkan dalma tiga jilid di Edinburg pada tahun 1820.
c) Aktif mendukung Batataviaach Genootschap, sebuah perkumpulan kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
d) Ditemukannya bunga Rafflesia Arnoldi
e) Dirintisnya Kebun Raya Bogor.

C. BERAKHIRNYA  KEKUASAAN THOMAS S. RAFFLES

Dengan adanya Convention of London pada tahun 1814.Perjanjian tersebut ditandatangani oleh wakil Belanda dan Inggris yang isinya, yaitu :
1) Indonesia dikembalikan kepada Belanda.
2) Jajahan Belanda seperti Sailan, Kaap Koloni, Guyuna, tetap ditangan Inggris.
3) Cochin (di Pantai Malabar) diambil alih oleh Inggris, sedangkan Bangka diserahkan kepada Belanda sebagai gantinya.
Kemudian Raffles diangkat sebagai guberbur di Bengkulu yang meliputi wilayah Bangka dan Belitung.Karena pemerintahannya yang berada di antara dua masa penjajahan Belanda, pemerintahan Inggris itu disebut masa interregnum (masasisipan).

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari semua uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa, setiap pemerintahan yang berbeda akan memiliki kebijakan-kebijakan yang berbeda. Dan mereka memiliki prinsip atau cara masing-masing untuk memikat rakyat pribumi. Hal ini tentu saja berdampak positif dan negatif.Untuk Thomas S. Raffles sendiri, ia merupakan orang yang berpandangan maju. Ia ingin memperbaiki tanah jajahan, serta meningkatkan kemakmuran rakyat. Tetapi masih terdapat beberapa kendala.Budaya petani yang susah diubah, pengawasan pemerintah kurang, kepala desa dan bupati lebih kuat daripada asisten residen yang berasal dari orang-orang Eropa. Dan juga sulit melepaskan kultur sebgai penjajah. Jadi secara umum Raffles boleh dikatakan kurang berhasil untuk mengendalikan tanah jajahan sesuai dengan ide yang dimiliki.Hal ini tidak memberikan keuntungan yang berarti bagi pemerintahan Inggris.Sementara rakyat tetap menderita.

B. SARAN
Sebagai generasi muda dan penerus bangsa, kita wajib menjaga kedamaian Negara ini. Jangan sampai kita harus dijajah untuk sekian kalinya. Hal tersebut pasti akan lebih banyak merugikan kita dan juga generasi penerus nanti. Sehingga kita wajib menjaga Negara ini dari tangan penjajah dan meningkatkan kemakmuran rakyat.

Daftar Pustaka

Mustopo, M. Habib, dkk. 2014. Sejarah Indonesia. Bogor: Yudhistira
Lestrainingsih, AmurwaniDwi, dkk. 2014. Sejarah Indonesia. Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.